Bukan hal baru lagi bagi para peternak burung. di bawah ini adalah cara ternak burung kacer, adapun perihal yang butuh di perhatikan didalam ternak burung kacer merupakan seperti berikut :
1. Kandang ternak
Yang
butuh di perhatikan didalam pembuatan kandang ternak merupakan ukuran panjang
90 cm lebar 90 cm serta tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180 ? dikarenakan
ukuran tersebut sesuaikan dengan lebar strimin, tiap-tiap pembelian strimin
memiliki lebar standar 90 cm.
Untuk rangka kandang merupakan dari kayu balo,
pemakaian kayu ini mengingat karakter kayu yang keras, insyaallah tahan pada
serangan rayap serta cuaca serta harga nya relatif lebih murah daripada kayu
jati.
Kriteria yang ideal untuk sesuatu cara ternak
burung kacer adalah :
a.
tumbuh-tumbuhan
b. kolam/ dapat diakali dengan cawan dari
tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air
c. area makan serta minum
d. pangkringan
e. glodok sarang
f. tulang sotong
2.
indukan burung
Mutu
indukan kacer memiliki dampak pada mutu anakannya, oleh karena itu, indukan
kacer sebaiknya dipilih yang memiliki mutu bagus yang cirinya lebih kurang
seperti berikut :
-
tidak cacat dengan fisik
-
wujud badan yang besar serta panjang
-
gerakkan gesit, enerjik, serta sorot mata tajam
-
sudah memasuki periode birahi ( kurang lebih diatas 10 bln. )
-
rajin berkicau
catatan
:
a. indukan jantan dapat datang dari tangkapan
muda rimba yang telah berusia kian lebih 10 bulan
b. indukan betina diusahakan melacak indukan
betina yang telah jinak, umumnya indukan betina yang telah jinak datang dari
burung hasil penangkaran juga yang berusia lebih kurang 1 th. ke atas.
3. Penjodohan
Masukkan
calon indukan jantan ke didalam kandang penangkaran, lantas masukkan calon
indukan betina kedalam sangkar harian lantas tempel terus sangkar harian
tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke
didalam kandang penangkaran, lantas diamati sampai ke-2 calon indukan terlihat
akur, didalam perihal ini si jantan dapat berkicau terus-terusan serta
ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sembari
ngleper-ngleper. jika telah ada sinyal tanda layaknya perihal tersebut baru si
betina terlepas ke kandang penangkaran.
4. Periode bertelur
Sesudah
indukan digabung tidak sebagian lama si betina dapat bertelur, umumnya burung
kacer bertelur 2-3 butir, janganlah lupa senantiasa sediakan tulang sotong
sepanjang sistem penjodohan dikarenakan tulang sotong amat menolong didalam
sistem pembuatan cangkang telur agar kuat.
5. Pengeraman
Periode
pengeraman pada burung kacer umumnya berkisar sepanjang 14 hari sejak telur
pertama keluar.
6. Periode penetasan
Sesudah
burung kacer mengerami telurnya sepanjang 14 hari, jadi telur dapat menetas.
perhatian : untuk tahu apakah telur burung kacer telah menetas atau belum
baiknya dengan lihat keadaan lingkungan kandang lebih kurang adakah sisa
cangkang telur yang dibuang atau tidak, baiknya untuk untuk jaga-jaga sesudah
usia pengeraman 10 hari tiap-tiap pagi mengeceknya, andai kata telah ada sisa
cangkang yang dibikin segera berikan makanan tambahan berbentuk kroto fresh
serta jangkrik.
7. Meloloh
Pada
saat meloloh, cukup berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat, kroto )
tiap-tiap pagi, siang saat 10 serta saat 2 serta sore hari. sampai dengan si
anak keluar dari glodok serta akan makan sendiri.
Umumnya anakan usia 3 minggu telah dapat
keluar glodok, usia 4 minggu anakan telah studi makan dengan langkah turut
mematuk-matuk jangkrik yang didapatkan dari induknya, namun untuk dapat makan
sendiri usia 5 minggu. anakan kacer usia 3 minggu telah mulai keluar sarang
8. Mensapih anak
Mensapih
anak saat, si anak telah akan makan sendiri atau saat si indukan telah mulai
mematuki anak saat anak mendekat, itu tandanya si indukan telah akan bertelur
lagi.
Sesudah perihal tersebut, segera si anak
disapih didalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, tiap-tiap
pagi serta sore diberi kroto yang digabung dengan voor halus. untuk burung
hasil penangkaran amat gampang sekali membiasakan dengan voor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar