Minggu, 02 Juni 2013

Cara Membatik Gerabah 2



Persiapakan gerabah yang benar-benar sudah matang.
Bersihkan gerabah dan ratakan seluruh bagian yang tidak rata,lalu cuci gerbah tersebut sehingga hasilnya bagus bersih dan rata permukaannya.Diamkan gerabah selama kurang lebih 1hari 1malam ,kemudian siapkan malam,kompor kecil,canting ukurannya ada 3macam,nyalakan kompor lalu letakan wajan kecil diatas kompor yang sudah dinyalakan,lalu masukan potongan malam,tunggu malam tersebut mencair dan tunggu campai malam tersebut benar-benar panas,lalu persiapkan canting,lap dan gerabah yang sudah siap dibatik,kita membatik gerabah tersebut sesuka motif yang kita inginkan,selesai membatik diamkan gerabah(guci) yang sudah dibatik tunggu malam tersebut benar-bernar kering,kalau gerabah(guci) sudah benar-benar kering lalu siapkan tungku dan kasih diatas tunggu tersebut dengan wajan atau drum besar yang berisi air untuk merebus gerabah yang sudah dibatik,kalau air sudah mendidih masukan gerabah tersebut kedalam drum atau wajan ,celup-celupkan sampai malam yang menepel digerabah tersebut sampai hilang atau larut dalam air yang mendidih,kalau sudah malam tersebut larut hentikan pencelumpan,lalu gerabah tersebut diamkan selama 1hari,biar benar-benar matang atau jadi hasil batiknya,setelah itu kita akan mendapatkan hasil batik gerabah yang kita ingginkan,



Alat yang diperlukan :

Canting.
Wajan kecil.
Kompor kecil.
Lap.

Bahan yang digunakan :

Tanah liat.
Malam.

Jumat, 31 Mei 2013

Berternak Burung Kacer





Bukan hal baru lagi bagi para peternak burung. di bawah ini adalah cara ternak burung kacer, adapun perihal yang butuh di perhatikan didalam ternak burung kacer merupakan seperti berikut :


1. Kandang ternak

Yang butuh di perhatikan didalam pembuatan kandang ternak merupakan ukuran panjang 90 cm lebar 90 cm serta tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180 ? dikarenakan ukuran tersebut sesuaikan dengan lebar strimin, tiap-tiap pembelian strimin memiliki lebar standar 90 cm.

Untuk rangka kandang merupakan dari kayu balo, pemakaian kayu ini mengingat karakter kayu yang keras, insyaallah tahan pada serangan rayap serta cuaca serta harga nya relatif lebih murah daripada kayu jati.

Kriteria yang ideal untuk sesuatu cara ternak burung kacer adalah :


a. tumbuh-tumbuhan

b. kolam/ dapat diakali dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air

c. area makan serta minum

d. pangkringan

e. glodok sarang

f. tulang sotong


2. indukan burung






Mutu indukan kacer memiliki dampak pada mutu anakannya, oleh karena itu, indukan kacer sebaiknya dipilih yang memiliki mutu bagus yang cirinya lebih kurang seperti berikut :

 - tidak cacat dengan fisik

 - wujud badan yang besar serta panjang

 - gerakkan gesit, enerjik, serta sorot mata tajam

 - sudah memasuki periode birahi ( kurang lebih diatas 10 bln. )

 - rajin berkicau


catatan :

a. indukan jantan dapat datang dari tangkapan muda rimba yang telah berusia kian lebih 10 bulan

b. indukan betina diusahakan melacak indukan betina yang telah jinak, umumnya indukan betina yang telah jinak datang dari burung hasil penangkaran juga yang berusia lebih kurang 1 th. ke atas.


3. Penjodohan

Masukkan calon indukan jantan ke didalam kandang penangkaran, lantas masukkan calon indukan betina kedalam sangkar harian lantas tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke didalam kandang penangkaran, lantas diamati sampai ke-2 calon indukan terlihat akur, didalam perihal ini si jantan dapat berkicau terus-terusan serta ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sembari ngleper-ngleper. jika telah ada sinyal tanda layaknya perihal tersebut baru si betina terlepas ke kandang penangkaran.


4. Periode bertelur

Sesudah indukan digabung tidak sebagian lama si betina dapat bertelur, umumnya burung kacer bertelur 2-3 butir, janganlah lupa senantiasa sediakan tulang sotong sepanjang sistem penjodohan dikarenakan tulang sotong amat menolong didalam sistem pembuatan cangkang telur agar kuat.


5. Pengeraman
 

 


Periode pengeraman pada burung kacer umumnya berkisar sepanjang 14 hari sejak telur pertama keluar.


6. Periode penetasan
 
 
 

Sesudah burung kacer mengerami telurnya sepanjang 14 hari, jadi telur dapat menetas. perhatian : untuk tahu apakah telur burung kacer telah menetas atau belum baiknya dengan lihat keadaan lingkungan kandang lebih kurang adakah sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, baiknya untuk untuk jaga-jaga sesudah usia pengeraman 10 hari tiap-tiap pagi mengeceknya, andai kata telah ada sisa cangkang yang dibikin segera berikan makanan tambahan berbentuk kroto fresh serta jangkrik.


7. Meloloh

Pada saat meloloh, cukup berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat, kroto ) tiap-tiap pagi, siang saat 10 serta saat 2 serta sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok serta akan makan sendiri.

Umumnya anakan usia 3 minggu telah dapat keluar glodok, usia 4 minggu anakan telah studi makan dengan langkah turut mematuk-matuk jangkrik yang didapatkan dari induknya, namun untuk dapat makan sendiri usia 5 minggu. anakan kacer usia 3 minggu telah mulai keluar sarang


8. Mensapih anak

Mensapih anak saat, si anak telah akan makan sendiri atau saat si indukan telah mulai mematuki anak saat anak mendekat, itu tandanya si indukan telah akan bertelur lagi.

Sesudah perihal tersebut, segera si anak disapih didalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, tiap-tiap pagi serta sore diberi kroto yang digabung dengan voor halus. untuk burung hasil penangkaran amat gampang sekali membiasakan dengan voor.

Berternak Jangkrik


Usaha ternak jangkrik adalah sebuah peluang usaha yang pada beberapa tahun lalu sempat booming ini sempat redup, tetapi bukan tidak mungkin anda tidak bisa menangkap peluang usaha ternak jangkrik bukan?Meskipun usaha ternak jangkrik diberitakan secara bombastis info peluang usaha nya pada beberapa waktu yang lalu dan pada akhirnya mulai meredup, bagi anda yang ingin mencoba usaha ternak jangkrik bisa memanfaatkan peluang usaha yang sempat meredup ini bisa kembali booming, kenapa tidak.Memulai usaha ternak jangkrik, alangkah baiknya bila jangkrik indukan nya berasal dari alam asli dan juga dalam keadaan baik dengan kata lain tidak cacat indukannya. Memang untuk mendapatkan jangkrik langsung dari alam sangat sulit didapat, untuk itu sebagai alternatif pengganti anda bisa membuat indukan tentu dengan perawatan yang lebih.

Peluang usaha ternak jangkrik bagus untuk dikembangkan mengingat dengan sering orang mengadakan lomba burung, karena jangkrik juga merupakan pakan burung itu. Harga jual jangkrik sendiri mulai dari Rp. 40 ribu sampai dengan Rp. 50 ribu per kilo gram nya. Coba anda bayangkan kalau kita bisa memproduksi 100 Kg Jangkrik , bisa dihitung berapa hasilnya .. Rp. 5 Juta / bulan , Sangat lumayan ya?

Usaha budidaya jangkrik sendiri minim kelemahan atau resikonya, karena keberhasilannya bisa 90%. Keberhasilan dalam penetasan dan pembesaran jangkrik juga sama-sama 90%, asalkan anda merawat jangkrik dengan sungguh-sungguh dan dalam pemberian pakan jangkrik tidak mengalami keterlambatan.

tidak banyak bicara lau ni cara cara nya :

Pesyaratan lokasi untuk budidaya atau beternak jangkrik


1. Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.

2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.

3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.

4. Bebas dari gangguan predator

5. Jauh dari kandang ayam


Cara budidaya atau beternak jangkrik


1. Penyiapan Sarana dan Peralatan kandang jangkrik


Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.


Kandang jangkrik biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.

saya berikan contoh bila ingin membuat kandang jangkrik







2. Pembibitan jangkrik
Bibit jangkrik yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.


Adapun ciri-ciri indukan jangkrik , induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:

   1. Indukan betina jangkrik sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap dengan kedua kaki belakangnya masih lengkap sehingga bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap. Sebaiknya pilihlah induk yang besar dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
   2. Induk jantan Jangkrikselalu mengeluarkan suara mengerik dengan permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang. Tidak mempunyai ovipositor di ekor


Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.


Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.


Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.


Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).


Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.

3. Pemeliharaan Jangkrik


Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.


Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).






4. Pemberian Pakan jangkrik

Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.


5. Pemeliharaan Kandang

Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.


Hama dan penyakit jangkrik


   1. Penyakit, Hama dan Penyebabnya Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
   2. Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
   3. Pemberian Vaksinasi dan Obat Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.

Panen Jangkrik


Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.


Tinjauan ekonomi


Dengan modal awal Rp 1,4 juta, petani bisa memulai usaha beternak jangkrik. Modal awal tersebut digunakan untuk kandang, telur, pakan, dan biaya persiapan lainnya (Belum termasuk biaya pengangkutan dan pendampingan):

-Kotak (20 buah) Rp 200.000

-Telur 400 gr Rp 240.000

-Pakan 120 kg Rp 900.000

-Beban oven Rp 50.000

-Biaya administrasi Rp 10.000

-Total Rp 1.400.000

Penghitungan keuntungan per 80 kg jangkrik hasil panenan yang dijual Rp 30.000 per kilogram:

-Penjualan 80 kg jangkrik Rp 2.400.000

-Modal Rp 1.400.000

-Biaya pengangkutan satu paket Rp 100.000

-Keuntungan Rp 900.000


bagaimana apakah tips diatas bermanfaat..??? untuk saat ini peminat burung kicauan makin melonjak maka untuk kebutuhan pakan burung terutama jangkrik pasti ikut melonjak juga.. ini merupakan bisnis yang bagus untuk saat ini.

Berternak Burung cucak Rawa

 
Sebelum penangkaran Cucak Rawa dimulai, terlebih dahulu perlu dilakukan seleksi atau pemilihan terhadap burung-burung ini, terutama apabila jumlah yang dimiliki cukup banyak. Tetapi apabila burung yang ada jumlahnya terbatas, maka seleksi semacam tidak perlu dilakukan. Seleksi ini dimaksudkan agar memperoleh pasangan calon induk yang memenuhi syarat, yang diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang bermutu dan memuaskan.


Calon untuk Induk Penangkaran

Burung yang disiapkan untuk keperluan penangkaran harus memiliki semua kriteria 
sebagai calon induk. Kriteria tersebut antara lain:
1. Mutu dan kualitas burung harus baik; memiliki mental yang bagus; suara kicaunya bagus, nadanya bagus, volumenya bagus, iramanya bagus, jarak jangkaunya jauh, dan bersih atau kristal.
2. Fisik sempurna, dalam arti tidak cacat.
3. Sehat, dalam arti tidak sakit-sakitan.
4. Baik pejantan maupun betinanya sudah siap kawin.
5. Mau dan dapat ditangkarkan dalam arti mampu kawin secara normal
6. Dari keturunan yang baik dan mempunyai keturunan yang baik pula (tidak cacat, rajin, dan sayang mengasuh anaknya)
Kunci keberhasilan penangkaran
Keberhasilan penangkaran sangat ditentukan oleh sangkar atau kandang yang digunakan cocok atau tidak. Sangkar atau kandang penangkaran adalah sangkar atau kandang yang diperuntukkan sebagai tempat menangkarkan atau mengembangbiakkan pasangan burung Cucak Rawa yang telah siap dan memenuhi kriteria untuk dijodohkan. Oleh sebab itu, harus dibedakan antara sangkar untuk pemeliharaan atau kurungan dengan sangkar untuk penangkaran.sangkar untuk penangkaran lebih tepat disebut kandang. Selain ukuran yang jauh lebih luas, kandang juga memerlukan berbagai peralatan yang dapat mendukung serta membantu usaha penangkaran.
Agar sesuai dengan habitat dan kehidupan aslinya di alam bebas, atau setidak tidaknya mendekati, maka kandang penangkaran ini harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain:
Lokasinya cocok dan strategis.
- Cocok: artinya banyak faktor pendukung yang memperlancar usaha penangkaran, antara lain cukup mudah mendapat air dan makanan; tersedia listrik sebagai pemanas dan penerangan, lingkungan tidak terlalu dekat dengan keramaian yang mengganggu, kecuali kicau burung. Selain itu, ada tempat untuk membuang sampah atau kotoran, serta jauh dari binatang yang dapat mengganggu suasana penangkaran.
- Strategis: lokasi penangkaran mudah dikenal dan dijangkau para penggemar, dekat dengan jalan serta transportasinya mudah. Kalau mungkin tidak berada dalam kota dan lebih baik lagi bila berlatar belakang pegunungan yang masih menyerupai hutan. Hal ini akan sangat mendukung keindahan suasana penangkaran. Karena, selain hasil yang akan diharapkan, kombinasi antara alam yang indah dan kicauan burung yang akan memberikan kenikmatan tersendiri. Tersedianya tenaga, bahan, dan sarana penunjang lainnya perlu pula dipertimbangkan, karena hal ini akan membawa kemudahan serta mendukung perkembangan penangkaran.
Konstruksi bangunan memenuhi syarat dan bentuk memadai.
Kandang penangkaran yang baik dan cocok adalah kandang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Bahan kerangka dari kayu yang kuat, tidak mudah lapuk, dan tahan lama .
2. Lantai dasar terbuat dari batu kali, batu apung, kerikil pasir dan tanah atau lumpur. Komposisi ini menyerupai kehidupan asli di hutan sehingga memenuhi kebutuhan dan sarana merawat diri bagi burung. Misalnya batu apung untuk mengasah paruh, pasir sebagai tempat mandi debu dan lain sebagainya.
3. Kolam atau rawa buatan dibuat dari semen dan batu alam yang dibentuk sealami mungkin agar tampak luas sehingga burung akan merasa senang, betah dan merasa gembira Dengan kandang yang ideal, yaitu panjang 3m, lebar 2m dan tinggi 3m yang umumnya dilengkapi dengan pohon perdu serta tempat mandi yang cukup membuat burung Cucak Rawa merasa nyaman.
Berikut ini saya sajikan gambaran kasar kandang penangkaran. Model kandang penangkaran ini bisa digunakan untuk kandang berbagai macam burung, tinggal disesuaikan ukurannya. Tetapi sesungguhnya kandang penangkaran tidak ada yang ideal sebab semuanya diawali dengan kondisi yang ada saja. Bisa jadi Andapunya bekas kamar mandi, kamar kost-kostan dsb yang bisa disulap jadi kandang penangkaran. Yang penting, sirkulasi udara cukup dan syukur-syukur bila mendapat sinar matahari pagi.


Panjang x lebar x tinggi: 90x90x180

Bahan

Batas samping kanan-kiri dan belakang = dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb.
justify;"> Atas = bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dengan semua bagian kandang sudah tertutup kawat strimin.
Tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting keras, dengan diameter sekitar 2 – 3 cm.
Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.
Rangka dari Kayu atau bahan yang tahan lama


wadah sarang alternatif yang juga disukai cucar rowo (CR) yang terbuat dari kelapa tua yang dibelah jadi dua dan diambil dagungnya dan tempurungnya, seperti di bawah ini:


Keberhasilan penangkaran burung Cucak Rawa sangat ditentukan oleh pasangan baru yang akan ditangkarkan sebagai calon induk. Untuk menentukan induk yang baik, faktor-faktor berikut ini harus diperhatikan, yakni:


Burung yang akan ditangkarkan sebaiknya telah benar-benar diseleksi kualitasnya, yang meliputi mutu suara atau kicau, mental dan jiwanya, keutuhan fisik serta daerah asal (peringkat teratas saat ini adalah Cucak Rawa yang berasal dari Sumatera).


Umur burung yang akan ditangkarkan sangat menentukan kualitas piyik atau anakan yang dihasilkan. Anak atau piyik dari induk yang terlalu muda selain kondisi fisiknya lemah, juga kicau atau suaranya akan kurang keras atau bantas. Kemungkinan lain adalah induk muda ini kurang atau belum mampu merawat anaknya dengan baik, sehingga kemungkinan mati di saat kecil sangatlah besar. Sebaliknya, induk yang umurnya terlalu tua selain sudah kurang produktif, telur yang dierami kemungkinan tidak dapat menetas. Kalaupun dapat menetas anaknya kurang sehat atau bahkan mati,
Umur yang baik bagi penangkaran burung Cucak Rawa adalah 2 tahun bagi pejantan dan 1,5 tahun bagi betina, sebab pada umur tersebut Cucak Rawa telah mencapai dewasa kelamin. Apabila induk burung yang ditangkarkan berasal dari satu keturunan (dari induk yang sama), penangkaran dapat dimulai pada umur 1,5-2 tahun.


Satu induk yang sama, yakni dari satu tetasan yang pada umumnya terdiri atas jantan dan betina.Keuntungan pasangan dari induk yang sama ini adalah lebih mudah menjodohkannya 
serta mudah pula menentukan jantan dan betinanya, karena mereka telah berpasangan sejak menetas. Kelemahannya adalah, keturunannya tidak mungkin menghasilkan kombinasi suara lain karena berasal dari satu darah atau satu garis keturunan.


Sering terjadi, karena ketidaktahuan penangkar, burung yang dijodohkan adalah pasangan yang terdiri atas jantan semua atau betina semua. Hal ini sering dialami oleh penangkar pemula. Walaupun burung yang dijodohkan adalah betina semua, dapat bertelur. Hal ini mungkin terjadi bila gizi yang diperlukan oleh burung tercukupi. Penentuan jenis kelamin sangat menentukan keberhasilan penangkaran, sebab bila sampai salah, penangkaran akan mengalami kegagalan. Untuk menentukan jenis kelamin ini telah duraikan di atas secara rinci.


Burung yang telah ditentukan jenis kelaminnya belum menjamin pasangan ini dapat akur atau jodoh dan dapat menghasilkan telur atau keturunan. Burung jantan dan betina yang disatukan dalam sangkar belum pasti cocok, mereka dapat saling menyerang, dan mungkin pula si jantan kalah oleh betinanya. Dalam hal semacam ini, pasangan burung ini harus segera dipisahkan agar tidak mengalami kerusakan bahkan dapat mengakibatkan matinya salah satu burung.


Burung yang disiapkan untuk induk, hendaknya betul-betul telah diseleksi kesehatannya, baik kesehatan fisik maupun mentalnya lebih-lebih pada burung yang cacat. Burung yang kurang sehat atau tidak fit tidak mungkin menghasilkan anakan yang yang baik seperti yang diharapkan.bila burung yang dijodohkan ini sakit, akibatnya akan lebih fatal. Oleh karena itu, burung yang dijodohkan harus selalu dijaga kesehatannya melalui perawatan, pemberian makan yang baik serta kebersihan kandangnya. Selain umur prodiktifnya panjang, kesehatan burung juga akan menghasilkan keturunan yang baik dan memuaskan

Ternak Burung Parkit

Potensi
A : Harga jual anak burung parkit dipasaran Rp 35.000/ekor
B: Harga indukan/jodoh Rp 100.000.
C: Setiap 1,5 bulan burung parkit produktif rata2 menghasilkan 4 anakan.
D: pakan untuk setiap pasang burung parkit Rp. 10.000/bulan = 15.000/1,5 bulan.
E: jumlah indukan.
Hasil
Hb: C x A – D
4 x 35.000 – 15.000 = Rp 125.000/ indukan setiap 1,5 bulanya.

Contoh kasus:
Anda menginvestasikan uang anda Rp 1juta...500ribu digunakan untuk kandang, 500ribu digunakan untuk membeli 5 pasang induk parkit...perkiraan 5 indukan itu akan beranak setelah penyesuaian kandang rata-rata 1,5bulan…agar hasilnya maksimal, kita membiarkan berkolini dulu hingga 2 generasi/ beranak 2kali…nah setelah beranak 2 kali semua, akan menjadi 15 pasang indukan yang siap berproduksi, ini dicapai dalam 4,5 bulan…hasil untuk investasi 1juta:
Hb x E
125.000 x 15 = Rp 1.875.000 / 1,5 bulan
Karena system kita bagi hasil maka, hasil dibagi 2 (dua) 50:50
Jadi hasilnya untuk kita masing2:
Rp 937.500 / 1,5 bulan.
Lumayankan untuk jajan 1bulan, uang ini bisa menjadi basic penghasilan anda, yang terus mengalir.

Bisnis menurut saya: 
1. Bisnis pada awalnya terpenting harus mudah dalam penjualanya, dengan mudahnya menjual tentunya bisnis akan lebih menjamin perputaran modal dengan lancar…berapa banyak bisnis yang bangkrut, factor yang paling besar adalah karena sulitnya menjual, tidak bisa menjual dan langkanya barang dagangan.

2. Bisnis harus mempunyai basic modal diluar uang kebutuhan sehari2 setiap bulannya, jika anda ingin membuka sebuah toko peralatan listrik tentunya anda harus siap merugi selama minimal 3 bulan..selama waktu itu tentunya anda akan membayar gaji karyawan dengan saku anda sendiri karena biasanya uang pemasukan toko anda tidak akan memcukupi untuk menggaji karyawan…kecuali anda mempunyai basic usaha yang bisa menutupi semua anggaran toko anda sehingga anda tidak perlu mengeluarkan uang saku anda.

Kita membuka kesempatan kerjasama:
Rp 1.000.000
Rp 1.500.000
Rp 2.000.000 – Rp 50.000.000
Dalam usaha kita ini tentunya memperkerjakan karyawan yang tentunya sudah diseleksi yang biasanya terdiri pemuda pengangguran yang serius untuk maju dan juga keluarga yang benar-benar serius mau berkerja…lebih baik berorientasi pada hasil yang lebih baik dan terus berfikir maju....

“|semakin kokoh juga suatu usaha| dan masih banyak ide usaha yang akan di geluti"...

Jaman serba susah manusia harus kuat, kesedihan tidak menambah manfaat apa-apa selain pahala, sedang bersyukur akan menambah rejeki pula, maka dari itu sesulit apapun, bergembiralah....


Cara Budidaya Burung Parkit
Pesona burung parkit memang memukau berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sekedar hobby, klangenan maupun sebagai ladang bisnis.

Di daerah Pasar Turi, Pasar Kupang ataupun Pasar Bratang sangat minim sekali pasokan burung parkit yang berkualitas. satu kandang hanya beberapa ekor burung parkit, itupun kurang banyak pilihan baik dari sisi warna dan kesehatan burung yang kurang prima.

Jadi sewaktu saya membeli di pedagang tersebut butuh waktu agak lama untuk mengamati kira-kira bakalan burung mana yang bagus untuk saya jinakkan.

Karena dari beberapa diantaranya ada yang sakit-sakitan dan warna bulunya yang kusam seperti kurang terawat. Ketika saya tanya pada pedagangnya kenapa pilihan barang mereka terbatas, mereka menjawab karena kurang pasokan.
Jadi kalau merunut dari kesediaan pasokan sepertinya prospek bisnis burung parkit masih terbuka. So peluang bisnis pengembangbiakan burung parkit cukup cerah.

Budidaya burung parkit tidaklah terlalu susah. Asalkan mengetahui tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Umumnya karena cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga hasilnya kurang memuaskan.

Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:
1.Perencanaan kualitas atau kuantitas hasil produksi burung parkit. Bila yang ditarget adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak burung parkit.
Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang sudah serasi ini gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan disinilah dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur. Bila yang ditarget adalah kuantitas maka itu bisa diabaikan dengan cara membiarkan parkit memilih pasangannya sendiri di kandang perjodohan masal.

2.Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pemilihan umur parkit usia produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.

3.Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina) karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit “beli satu pasang”. Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang bisa membedakan jelas bila parkit sudah dewasa adalah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.

4.Ukuran kandang harus disesuaikan dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal.

5.Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar ‘berisi’. Ada kalanya di penjual pakan menjual stok dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut kosong/kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berbobot agar bisa memberi nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan.

6.Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.

7.Kesehatan burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan.

8.Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih.

9.Jangan lupa kebersihan kadang/sangkar tidak kalah penting.

10.Yang jelas budidaya parkit bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi juga bisa menambah penghasilan.

Untuk mengembangbiakan burung parkit harus memperhatikan beberapa hal agar mendapatkan hasil yang maksimal didalam penangkaran. Ukuran kadang yang dibutuhkan sebenarnya tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan adalah sistem penangkarannya secara khusus atau secara massal.
Penangkaran secara khusus dilakukan bila peternak menginginkan corak tertentu yang dikehendaki. Maka mengumpulkan beberapa pasangan patut dihindari. Penangkaran secara khusus tidak memerlukan kandang yang besar cukup ukuran 40 x 40 x 60 untuk satu pasangan dan satu kotak pengeraman.

Untuk penangkaran secara masal memang lebih irit tempat satu kandang bisa diisi beberapa pasangan termasuk kotak pengeraman. Hanya saja penangkaran ini kita lebih sulit untuk mengamati jenis atau corak khusus burung parkit yang kita inginkan. Termasuk juga dalam hal mengontrol kesehatan burung parkit. Karena itu ukuran atau besar kandang harus memperhatikan populasi pasangan parkit yang akan ditempatkan.

Disamping menyediakan kandang untuk penangkaran, kandang untuk menampung parkit yang sudah lepas sapih juga harus disiapkan. Kandang ini juga berfungsi sebagai kandang pembesaran plus penyeleksian bakalan burung parkit.

Sunber : http://soulguardcorps1883.blogspot.com/2013/03/budidaya-ternak-burung-parkit.html

Berternak ikan Gurame



ikan gurami sudah dibudidayakan sejak jaman dahulu. Karena rasanya yang begitu lezat, ikan gurami saat ini difavoritkan sebagai makanan utama di rumah makan dan masyarakat sekitar. Banyak pembudidaya ikan gurami dari dalam jawa maupun luar jawa terutama di Indonesia sendiri.
Cara Berternak Ikan Gurame sangat digemari masyarakat karena harganya yang mahal dan budidaya yang tidak sulit. Banyak cara budidaya tentang perawatan ikan gurami yang tersaji di berbagai media. Di Blog ini saya akan mengupas cara budidaya ikan gurami yang benar, ada tahap beberpa sebagai berikut.

Cara Berternak Ikan Gurame


Induk yang akan dipilih
Ciri -ciri ikan gurami yang akan dipilih memiliki kriterial sebagai berikut.
- Perut membesar kearah belakang
- Anus akan nampak putih kemerahan
- Jika perut diraba akan terasa lembek
Kolam yang harus dipersiapkan
- Luas kolam 200 – 300 m persegi
- Kedalaman kolam 1 – 1,5 m
- Kedalaman air 0,7 – 1,0 m
- Pada saluran pemasukan dipasang saringan kasa plastik
- Pada pintu pengeluaran dibuat monik

Cara Berternak Ikan Gurame

Proses pemijahan
- Pemasukan induk yang sudah lolos seleksi
- Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3
- Setelah seminggu induk jantan akan membuat sarang
- Pada hari ke-15 induk akan memijah
Cara Berternak Ikan Gurame
Ciri -ciri sarang berisi telur
- Sarang atau sosog sudah tertutup penuh oleh injuk
- Sarang akan ditunggui oleh induk betina
Penanganan benih
Pengambilan telur, Alat :
- Ember yang berisi air
- Scope net
Caranya
1. Sarang yang berisi telur diambil dan disimpan pada ember yang berisi air
2. Bila ada yang tercecer di kolam telur diambil dengan menggunakan scope net
3. Bawa telur ke ruang penetasan
4. Keluarkan telur dari sarangnya sedikit demi sedikit. Telur yang terlepas diambil dan
masukkan kedalam ember berisi air yang telah disediakan sebelumnya
6. Bila masih ada telur yang menempel, kibas-kibaskan bagian injuk tersebut dengan
hati-hati maka telur akan terlepas
7. Kemudian telur dicuci dengan air bersih sebanyak 3 kali
8. Pada saat mencuci tambahkan Mb atau Mg untuk mencegah terhadap serangan hama
penyakit.
9. Telur yang sudah dicuci lalu dimasukan kedalam bak penetasan yang telah dipasang
serasi dan hitter
Cara Berternak Ikan Gurame
Pemeliharaan dan penetesan
- Air dalam bak penetasan harus bersih Kedalaman air 20 cm
- Telur yang tidak dibuahi atau tidak menetas harus dibuang
- Telur akan menetas setelah 2 – 3 hari dengan suhu 27 -28 0C
- Larva berada pada bak penetasan selama selama 10 hari
- Setelah itu dipindahkan kedalam bak pendederan
Siapkan bak pendederan
Bak pendederan dengan ukuran 2,5 m x 4,5 m isi larva 2000 ekor, dan bak pendederan
dipersiapkan 2 – 3 hari sebelum ditanami larva.
Tahap-tahap persiapan bak pendederan
- Bak dibersihan dan dikeringkan
- Pemupukan dengan pupuk kandang
- Pengapuran
- Pemasukan air dan diendapkan selama 1 hari
- Penanaman benih dapnia
- Pemasangan aerator
Penanaman benih
- Penanaman benih benih dilakukan setelah persiapan selesai.
- Selama di bak pendederan benih hanya diberi pakan alami berupa dapnia
- Benih berada dalam bale pendederan sampai 14 hari dari penanaman
Pemeliharaan benih
Dalam pemeliharaan benih ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Mengamati keadaan air
- Penambahan pupuk kandang
Pemanena benih
Pemanenan di lakukan pada pagi hari antara jam 07 – 09.00. Siapkan
- Wadah berisi air dan beraerasi
- Scope net
Caranya :
1. Air dikeluarkan sedikit demi sedikit
2. Penangkapan benih dilakukan dengan scope net
3. Simpan benih hasil tangkapan pada wadah yang beraerasi, pads pemanenan air jangan
sampai keruh dan saluran pengeluaran dipasang saringan, dan setelah selesai bak
dibersihkan dan disiapkan untuk pendederan berikutnya.

Cara Berternak Ikan Gurame

Read More Cara Berternak Ikan Gurame

Post title Cara Berternak Ikan Gurame

cara budidaya ikan gurame, ternak gurami, budidaya ikan gurami, cara melihara unagi, telur kalkun tanpa jantan bisa menetas, cara memelihara ikan gurami, cara ternak ikan gurame, cara berternak ikan gurame, ternak ikan gurame, proses budidaya remis, khasiat Air embun buat pleci, penyebab telur gurame busuk, perawatan gurame, resep fermentasi ikan, alamat penjual kroto di medan, ternak gurame com, ternak ikan gurameh, tips budidaya ikan gurame, tips pelihara ikan gurami, tujuan pemberian pakan pada benih ikan, kenapa ikan di ember bisa mati, ikan mas koki supaya bertahan lama, gambar dan jenis jenis gurame, bak kolam ikan fiberglass di malang, berapa macam ada bentuk ruang rapat
Tags: , , , , ,

Sumber : http://caraberternak.com/cara-berternak-ikan-gurame/